Home > Berita & Event > Pemilih Pemula Harus Kritis Saat Pemilu Mendatang
Pemilih Pemula Harus Kritis Saat Pemilu Mendatang
Admin - Desember 18, 2023

Salatiga- Pemilih pemula atau mereka yang sudah memiliki hak pilih harus kritis dalam menyikapi perhelatan pemilu mendatang. Data mennyebutkan generasi Z atau mereka yang lahir tahun 1997-2012 mencapai 46.800.161 orang atau sekitar 20.85.persen dari jumlah pemilih 204.807.222 yang ada. Artinya generasi ini yang rata-rata masih duduk dibangku sekolah dan mahasiswa semester awal memiliki kontribusi besar dalam pemilu 2024.

Demikian disampaikan pegiat literasi digital Masyarakat Anti Fitnah Indonesia wilayah Salatiga Dr. Agus Triyono saat memberikan paparan dan workshop untuk siswa SLTA sederajat di kota Salatiga baru-baru ini. Lebih dari 120 orang siswa perwakilan dari sekolah swasta dan negeri itu mengikuti pemahaman tentang pemilu 2024 di ruang Bhinneka komplek DRPD lantai 2 kota Salatiga. Kegiatan juga diisi dengan workshop dalam mencegah dan mengatasi hoak pemilu mendatang.

“Generasi ini menjadi sangat penting untuk menentukan calon pemimpin yang akan datang. Oleh karena mereka harus di bekali dengan informasi terkait kepemiluan. Terpenting adalah bagaimana mereka tidak terpapar informasi yang berbau hoak. Sehingga tidak memberiikan kebingungan dalam menentukan pilihan, “tegas Agus.

Pada kesempatan tersebut hadir pula ketua KPU Yesaya Tiluata dan sekaligus memberikan apresiasi atas workshop ini. Ia juga menyampaikan perihal pentingnya pengetahuan dan tahapan pemilu bagi mereka yang telah memiliki hak pilih. Pihaknya yakin para pemilih pemula yang masih duduk dibangku sekolah punya andil besar dalam ikut berpartisipasi menyukseskan pemilu mendatang.

“Jumlah yang tidak sedikit bagi pemilih pemula untuk ikut serta menyukseskan pesta demokrasi. Hal ini harus kita dukung dan diberikan pemahaman yang cukup agar dapat menggunakan hal pilih dengan baik dan benar,” ujar,” ujar Yesaya.

Sementara, Haryono Arif dari Kesbangpol yang hadir pula pada kesempatan itu berharap kegiatan ini bisa disebarkan pada generasi Z yang lain.

“Kegiatan ini sangat menarik dan harus disuport untuk ditularkan pada rekan-rekannya yang lain,” tambah Haryono.

Sementara itu, Andika Renda koordinator acara ini menyampaikan bahwa ini merupakan program “Sekolah Kebangsaan” yang digagas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia wilayah Salatiga berkerja sama dengan Kesbangpol dan sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK sederajad.

“Ini adalah program berkelanjutan yang kami lakukan untuk memberikan literasi pada kalangan muda khususnya, mereka yang sudah memiliki hak pilih dan memiliki hak suara,” ujarnya.

Pihakya mengaku, kegiatan ini penting dilakukan untuk mendorong kalangan muda terlibat banyak dan memiliki edukasi yang memadai. (had/red)