Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (Fiskom) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Salatiga melaksanakan program Tular Nalar Pelatihan Literasi Digital Sekolah Kebangsaan pada Selasa (27/8/2024).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Mafindo didukung oleh Google.org dan Love Frankie sebagai mitra pelaksana mengusung tema “Gen Z Bisa Memilih dan Fasih Demokrasi”. Sekolah Kebangsaan kali ini diikuti sebanyak 125 peserta terdiri dari mahasiswa baru Prodi Ilmu Komunikasi dan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kota Salatiga yang sudah memiliki hak pilih.
Acara yang menekankan kesadaran akan nilai-nilai kebangsaan dan literasi digital bagi kalangan generasi muda ini disambut positif oleh Rektor UKSW Prof. Dr. Intiyas Utami. Dalam sapaan hangatnya, Rektor Intiyas menyampaikan bahwa kemitraan Prodi Ilmu Komunikasi dan Mafindo menjadi inspirasi untuk membangkitkan kesadaran diri dalam upaya menanggapi, mengidentifikasi, dan menyikapi hoax.
"UKSW sebagai institusi pendidikan mendukung penuh kegiatan literasi digital sekolah kebangsaan ini. Apalagi saat ini memasuki era Pilkada yang sangat rawan dengan hoax,” ungkapnya.
Menurutnya, komunikasi adalah salah satu faktor penting dalam mewujudkan institusi yang dapat memberikan berdampak bagi dunia. “Saya mengajak seluruh peserta untuk saling memiliki sikap positif satu dengan yang lain dalam menerima informasi yang beredar,” imbuhnya.
Mengidentifikasi hoax
Sementara itu, ketua kegiatan Andika Renda Pribadi mengungkapkan, Tular Nalar merupakan program pelatihan literasi digital yang bertujuan untuk membantu publik mengidentifikasi hoax melalui literasi media dan pemikiran kritis.
Andika menerangkan, dalam Sekolah Kebangsaan kali ini para peserta dibagi menjadi 10 kelompok dan masing-masing kelompok dipandu oleh satu fasilitator untuk mengupas tuntas tentang cara penginderaan hoax.
“Kita berharap dengan adanya kegiatan ini, teman-teman generasi Z sebagai pemilih pemula mengetahui cara penginderaan hoax,” terang Andika Renda Pribadi yang juga relawan Mafindo.