Home > Berita & Event > Mafindo Salatiga Ajak Mahasiswa Ilmu Komunikasi UKSW Siap Hadapi Era AI Lewat Program “AI Ready ASEAN”
Mafindo Salatiga Ajak Mahasiswa Ilmu Komunikasi UKSW Siap Hadapi Era AI Lewat Program “AI Ready ASEAN”
Admin - Oktober 10, 2025

Salatiga, 10 Oktober 2025 – Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) menyelenggarakan program AI Ready ASEAN. Program ini merupakan inisiatif ASEAN Foundation dengan dukungan Google.org yang bertujuan meningkatkan literasi serta kesiapan masyarakat Asia Tenggara dalam menghadapi perkembangan kecerdasan artifisial (AI).

 

Kegiatan yang berlangsung di Ruang E-126, Kampus UKSW Salatiga, diikuti oleh 126 mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali pemahaman dasar tentang kecerdasan artifisial, mencakup AI Fundamental, Implementasi dan Etika AI, hingga Pengajaran AI, menggunakan modul resmi dari ASEAN Foundation. Pelatihan dilaksanakan secara luring dan interaktif melalui Learning Management System (LMS) AI Ready ASEAN.

 

“AI Ready ASEAN dapat menjadi langkah nyata menuju literasi teknologi yang inklusif dan bertanggung jawab,” ujar Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo, dalam sambutan pembukaannya melalui video.

 

Sampoerna, Wakil Dekan FISKOM UKSW, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini yang dinilai menjadi momentum penting bagi dunia pendidikan dalam menghadapi transformasi digital. Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara FISKOM UKSW dan Mafindo Salatiga selama ini telah terjalin dengan baik.

 

“Dalam berbagai kesempatan, Mafindo turut berperan aktif dalam meningkatkan literasi digital di Kota Salatiga. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara dunia pendidikan dan komunitas dalam menghadapi tantangan era digital,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Budhi Widi Astuti, Koordinator Wilayah Mafindo Salatiga, menuturkan bahwa kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk membantu mahasiswa memahami penggunaan AI secara bijak dan bertanggung jawab. Ia memperkenalkan konsep Kecerdasan Artifisial Generatif dan Prompt Engineering, serta menekankan bahwa AI bukan sekadar tren teknologi, tetapi juga keterampilan masa depan yang perlu dimanfaatkan secara etis, kreatif, dan inovatif.

 

Melalui pemaparan para trainer, yakni Andika Renda, Rendy Abraham, dan Vandiani Lidia, peserta juga mendapatkan wawasan mengenai pengenalan AI, pemanfaatan AI untuk melawan berita palsu, hoaks, dan misinformasi, serta etika penggunaan AI, termasuk isu privasi data, keamanan, plagiarisme, dan hak cipta.

 

Salah satu peserta, Eric, mahasiswa Ilmu Komunikasi UKSW, mengaku memperoleh banyak manfaat dari pelatihan ini. “Pelatihan AI Ready ASEAN membuka pandangan saya bahwa AI tidak hanya soal teknologi, tetapi juga bagaimana kita menggunakannya secara etis dan bertanggung jawab,” ungkapnya.

 

Kegiatan ini juga menjadi momentum kerja sama antara FISKOM UKSW dan MAFINDO, yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kemitraan sebagai bentuk komitmen bersama dalam membangun literasi digital dan kecerdasan artifisial di kalangan akademisi dan masyarakat.

 

Sebagai penutup, Rio Popo, selaku PIC kegiatan, menyampaikan bahwa pelaksanaan program AI Ready ASEAN diharapkan dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang inklusif, inovatif, dan beretika. Program ini juga menjadi sarana untuk mendorong generasi muda agar berperan sebagai agen perubahan di era transformasi digital melalui pemanfaatan kecerdasan artifisial yang bijak dan bertanggung jawab. (Elnando Wongkar)